RSS

Daily Archives: September 29, 2014

DEMA

Hari Sabtu lalu, sebuah gunung di Nagano meletus, Gunung Ontake. Memang tidak ada kerusakan/kerugian yang terjadi di Tokyo karena jauh. Tapi hari Minggu sore, aku sempat merasakan gempa kecil, meskipun pusat gempa bukan di daerah Nagano.

Tiba-tiba seorang temanku di Indonesia mengirim pesan via WA, katanya: “Me, emangnya akan ada gempa besar dalam 35 jam ini ya?.

Aku yang tidak pernah dengar ada prediksi seperti itu hanya menulis, “Mungkin, sebagai akibat meletusnya gunung, tapi tidak besar mustinya”

Lalu temanku kirim sebuah foto yang berisi prediksi datangnya gempa di Jepang. Wah ini tidak main-main, jadi aku langsung browsing mengenai benar- tidaknya kemungkinan ini. Dan ternyata HOAX….

foto yang membuat panik

foto yang membuat panik

Nah, kalau HOAX itu kan berita yang diterima lewat internet, yang disebarkan oleh teman-teman sendiri. Kalau di Jepang, kasus seperti itu bukan dinamakan hoax lagi tapi Dema.

Dema itu berasal dari kata Demagogue, tapi biasanya disingkat menjadi Dema dalam masyarakat  Jepang. Menurut wikipedia

A demagogue /ˈdɛməɡɒɡ/ (from French “demagogue”, derived in turn from the Greek “demos” = people/folk and the verb “ago” = carry/manipulate thus “people’s manipulator”) orrabble-rouser is a political leader in a democracy who appeals to the emotions, fears, prejudices, and ignorance of the lower classes in order to gain power and promote political motives. Demagogues usually oppose deliberation and advocate immediate, violent action to address a national crisis; they accuse moderate and thoughtful opponents of weakness. Demagogues have appeared in democracies since ancient Athens. They exploit a fundamental weakness in democracy: because ultimate power is held by the people, nothing stops the people from giving that power to someone who appeals to the lowest common denominator of a large segment of the population.

Hmmm mudahnya: rumor hasutan. Aku pernah dapat Dema setelah gempa Tohoku terjadi, dan diberitakan akan turun hujan asam. Kebiasaan orang untuk LANGSUNG memforward berita negatif seperti itu tanpa mengeceknya lagi, mempercepat penyebaran dema, dan tentu saja membuat panik.

Berita gempa akan terjadi dalam 35jam itu saja, sempat membuat panik keluargaku kok. Bagaimana kalau satu desa, atau kota, atau negara panik ya?

Advertisement
 
Leave a comment

Posted by on September 29, 2014 in Uncategorized