Hari ini tanggal 22 Desember adalah Touji 冬至 di Jepang, yaitu hari yang siangnya yang paling pendek dalam satu tahun. Konon harus makan kabocha (labu) dan mandi dengan jeruk Yuzu. Dan untukku labu paling cocok dimasak jadi bubur tinutuan (bubur manado).
Kenapa harus makan labu? Ya sebetulnya dulu dianjurkan makan sesuatu yang berawalan TO (sesuai dengan Touji). Dan labu bahasa Jepangnya Kabocha, tapi juga disebur Tounasu, Tougarashi (cabe), Doujou (belut), Tonjiru (sup miso babi) atau Toriniku (ayam), dan yang masih tersisa sampai sekarang adalah kebiasaan makan labu. Ya memang untuk menambah vitamin saja sih dalam menghadapi musim dingin.
Kebiasaan mandi (berendam) dalam air panas yang diberi jeruk Yuzu, berkembang waktu jaman Edo, 1838. Karena dulu banyak pemandian umum. Dan memang jeruk jenis yuzu banyak dipanen pada musim dingin. Harumnya jeruk Yuzu juga memberikan kesegaran sehingga badan bisa tahan menghadapi malam yang dingin (orang Jepang berendam di malam hari sebelum tidur).
Ternyata menurut temanku, Dr. Susy Ong, “Konon di eropa, hari ini dirayakan karena setelah hari ini, siang menjadi semakin panjang dan malam semakin pendek, sampai geshi 夏至, hari di mana siang paling panjang dan malam paling pendek. setelah agama kristen diperkenalkan ke eropa, perayaan touji 冬至diubah namanya jadi perayaan natal. demikian pula perayaan datangnya musim semi diubah menjadi hari Paskah. Kalau di Cina, disebut Dongzhie Festival makan onde, bentuk bulat, menandakan bahwa tahun ini telah berlalu tanpa kesulitan 円満に終りました。”
Dan aku juga baca di wikipedia, bahwa hari Winter Solstice ini merupakan awal horoskop Capricorn.