Tulisan ini pernah dimuat dalam pojok Bahasa dan Budaya Jepang di FB Grup “Wanita Indonesia Berkarya di Jepang”
Zaman pandemi, di rumah saja! Saya melihat kecenderungan untuk berkreasi dengan aplikasi yaitu bernyanyi bersama yang diedit sehingga bisa menjadi paduan suara yang bagus.
Nah, waktu menyanyi itu, caranya dengan mendengarkan iringan, tapi hanya merekam suara sendiri tanpa iringan seperti acapela. Di situ banyak teman saya yang mengatakan : “Haduh ketahuan deh suara saya fals!” Suara fals ini disebut dengan onchi 音痴 おんちdalam bahasa Jepang.
Tapi ada satu lagi yang baru dikatakan teman saya yang sudah lansia. “Maaf ya Imelda, saya kikai onchi 機械音痴 きかいおんち” waktu dia meminta saya memberitahukan cara untuk memakai aplikasi ZOOM.
Sebetulnya kalau dilihat kanjinya 音痴 bisa langsung tahu 音 (on, oto)berarti suara dan 痴 (chi,oroka ) berarti bodoh、bodoh dalam bidang suara, bodoh untuk menyanyi. Dalam ilmu musik kondisi ini disebut 調子外れ choshihazure yang disebabkan tidak terlatihnya orang sejak kecil untuk mendengarkan musik dan menyelaraskan suaranya sendiri dengan suara musik atau suara orang lain. Bisa dibetulkan dalam waktu pendek… katanya. Jadi jangan patah semangat ya teman-teman yang mengatakan dirinya onchi.
Untuk kikai onchi 機械音痴 sebetulnya kikai 機械 (peralatan) tidak ada hubungannya dengan suara. Jadi sebetulnya mestinya kanjinya 機械痴 saja. Tapi karena gabungan kata, jadi meskipun tidak ada hubungannya dengan suara, tetap pakai onchi yang merefer ke bodoh. GAPTEK (gagap teknologi) deh.
Kemudian ada satu lagi kata pakai onchi yang juga sering dipakai yaitu Hōkōnchi 方向音痴 ほうこうおんち, yaitu orang-orang yang sering tersesat karena tidak tahu arah. Bisa juga orang yang tidak bisa membaca peta. Meskipun sudah sering melewati jalan yang sama masih tetap tersesat. Atau sudah buka google map, masih tersesat 😀 maigo 迷子 (tersesat).
Lalu saya akan memperkenalkan kata undo onchi 運動音痴 うんどうおんち, yaitu orang-orang yang tidak bisa olah raga. Lari paling belakang, tidak bisa menangkap bola, atau tidak bisa melompat dll. Ini biasanya disebabkan karena refleksnya lambat. Saya memang lari paling belakang sih, tapi masih tepat menangkap bola kok hehehe. Yang pasti saya dansu onchi ダンス音痴 atau rizumu onchi リズム音痴 alias tidak bisa dansa.
Terakhir, saya harap tidak ada diantara teman-teman yang mikaku onchi 味覚音痴 みかくおんちatau aji onchi味音痴 あじおんち, yaitu tidak peka terhadap rasa. Tidak bisa membedakan rasa pedas, asin, manis, pahit dsb. Biasanya mereka yang mikaku onchi disebabkan karena : tidak ada perhatian terhadap rasa makanan, atau terbiasa makan yang rasanya kuat, sehingga tidak bisa membedakan rasa lainnya. Karena itu saya tidak suka melihat orang Indonesia yang makan sushi pakai sambal. Mbok jangan SEMUA makanan pakai sambal dong. Akibatnya orang Indonesia itu mengatakan bahasa masakan Jepang itu hambar. No, sedangkan bahan masakan yang tidak dimasakpun, masing-masing mempunyai rasa yang berbeda dan unik.
Dulu waktu kecil, saya kagum pada ibu saya yang mengetahui bumbu apa saja yang dipakai pada suatu masakan, sehingga bisa merealisasikan pada masakannya sendiri tanpa perlu melihat/mencari resep. Orang-orang seperti ini kalau ditanya ukuran untuk resep masakan pasti berkata : bawang merah, bawang putih, garam, lada ….semua kira-kira 😀 😀 😀 seberapa? Sedikit! (Ya kamu rasa dong Mel! Sering mama katakan pada saya :D, tapi… mesti rasanya seperti apa? Pusing deh. Memori waktu saya kelas 5 😀 )
Yang pasti Once tidak onchi deh (yang mengerti pasti satu zaman dengan saya hehehe)
Tulisan ini pernah dimuat dalam pojok Bahasa dan Budaya Jepang di FB Grup “Wanita Indonesia Berkarya di Jepang”
#wibjnihongo #wibjbudayajepang
#音痴 #fals #機械音痴 #gaptek