RSS

Monthly Archives: December 2020

Moriawase 盛り合わせ

Hari ini saya mau menulis tentang si Mori, tapi bukan yang kanjinya 森 もり yang artinya HUTAN, tapi 盛り yang asalnya dari moru 盛る、 yang artinya menyajikan, membubuhkan atau menumpuk. Kanji  盛りyang terlihat sama ini, juga bisa dibaca dengan sakari さかり. Dari sakari berubah lagi bunyinya menjadi sakanna 盛んな. Secara Onyomi, kanji 盛dibaca menjadi SEI せい。Jadi kanji ini punya banyak bacaan dan banyak arti tergantung paduan kata atau kalimatnya.

Untuk sakari dulu, yang saya rasa kita sebagai emak-emak sering dengar adalah tabezakari 食べ盛り. Apalagi seperti saya yang punya dua anak laki-laki remaja, “料理は大変ですね。今食べ盛りもんね。Ryori wa taihendesune. Ima tabezakarimonne” “Kamu susah mesti masak ya. Anak-anakmu sekarang dalam masa pertumbuhan sih ya (banyak makan)”. Untung yang dibilang masa pertumbuhan 育ち盛りsodachizakari itu anak-anaknya, BUKAN saya hahahaha. Dan, sebetulnya anak-anak saya tidak begitu suka makan nasi yang 山盛りyamamori (ditumpuk banyak seperti gunung, nasi menggunung). Soalnya mereka sedang diet seperti mamanya :D.

Nah, kalau pergi ke restoran, anak-anak yang sedang pertumbuhan itu pasti minta gohan oomori ごはん大盛り Nasinya size JUMBO 😀 eh BESAR deh, karena kalau JUMBO itu TOKUMORI特盛

Misalnya teman-teman ada pesta yang meriah, setelah selesai semua bilang, “盛大なパーティーありがとうね。Seidai na party arigatoune” Terima kasih untuk pesta yang meriah. 盛大Seidai di sini artinya meriah. Tapi bisa juga dikatakan, “盛り上がりましたね。Moriagarimashita ne“ Sama saja artinya, “meriah ya”.

Oh ya, kemarin saya menerima hadiah dari seorang teman 手作りtezukuri pie!Begitu lihat saya langsung berkata “愛情を盛り込んでいる aijo wo morikondeiru (dipenuhi cinta)” karena saya tahu 大変taihen untuk membuat hiasan seperti itu, dan pasti makan waktu lama. Jadi saya bisa merasakan cintanya tertuang dalam kue buatannya.

Ada juga suatu kali, jika kita tidak tahu mau memesan apa, semisal di toko sushi, biasanya kita akan minta 盛り合わせmoriawase, set yang campuran, yang isinya sudah disesuaikan oleh pembuatnya. Kata moriawase ini sering kita temui di toko-toko atau restoran-restoran. Assortment/combination dalam bahasa Inggris deh.

Dan terakhir saya yakin teman-teman ada yang sedang bingung mempersiapkan hidangan tahun baru, osechi ryori. Paling aman memang beli jadi sih, tapi tahun ini saking sibuknya, saya lupa memesan osechi ryori. Bapak mertua juga sudah berkata, “Tidak usah beli! Toh tidak ada yang makan!Beli beberapa yang kita mau saja”. Iya juga sih, tapi males euy untuk盛り付けるmoritsuke printilan begitu. Moritsukeru itu artinya menyusun, menghias makanan di atas piring supaya terlihat bagus. Garnishing atau Plating istilahnya. Dan orang Jepang paling canggih, kan. Yang rasanya biasa-biasa saja terlihat enak ya? Meskipun saya pernah diberitahu oleh ibu indekos saya, “Yang penting mel, susun semuanya seperti menggunung. Pasti bagus hasilnya”.

Bisanya moritsuke Nasi Padang nih 😀 Gampang 😀

Berbekal itu, saya akan gambaru, besok akan membeli kurikinton, kamaboko, kuromame untuk tahun baru dan moritsukeru sendiri. Doakan saya sukses yaaaa 😀

Oh ya, ada tambahan, kalau kita pergi ke restoran Jepang atau beberapa rumah orang Jepang, kadang suka menemukan 盛り塩morishio, garam yang menggunung yang ditaruh di lantai depan pintu rumah. Itu berfungsi sebagai penolak bala.

Yoi otoshiwo omukaekudasai よいお年をお迎えください。

Semoga tahun 2023 menjadi tahun yang lebih baik dari sekarang ya.

2023年良い年になりますように。

Tulisan ini pernah dimuat dalam pojok Bahasa dan Budaya Jepang di FB Grup “Wanita Indonesia Berkarya di Jepang”

Advertisement
 
Leave a comment

Posted by on December 27, 2020 in Uncategorized

 

Hari FILM

Tanggal 1 Desember adalah Hari FILM, 映画の日 えいがのひ。 Sejarahnya bisa ditelusuri sampai pada tahun 1896 (Meiji 29), yaitu diputarnya film pertama kali di Jepang, tepatnya di Kobe. Sebenarnya dilaksanakan dari tanggal 25 sampai 29 November, tapi kemudian untuk dipilih tanggal 1 Desember saja (Orang Jepang itu emang kadang aneh ya? Cari angka cantik melulu hehehe). Dan film pada saat itu juga bukan film yang diputar dan ditonton banyak orang seperti sekarang, tapi masih berupa Kinetoscope yang diciptakan oleh Thomas Edison. Diputar pakai engkol, dan orang melihat gambar yang bergerak dengan cara diintip. Dan karena Cuma satu orang satu yang bisa lihat, bisa dibayangkan “kacaunya”.  Kalau pernah ke Museum Ghibli, ada juga tuh (kalau tidak salah ingat ya :D). Konon sampai sekarang setiap tanggal 1 ada diskon untuk menonton film, alasannya karena tanggal 1 Desember itu. (Lain dengan Ladies Day yang setiap Rabu ya :D)

Tiga bulan setelah pelaksanaan di Kobe, di Osaka diputarlah film yang seperti sekarang, yaitu dipantulkan ke layar dan dilihat banyak orang. Alat Cinematographe ini dibuat oleh Lumiere Brothers dan juga ditayangkan di Kyoto. Karena itu Kobe-Osaka-Kyoto dianggap sebagai awal mula Perfilman di Jepang. Tapi film yang diputar adalah film luar Jepang.

Film Jepang pertama dibuat oleh Asano Shiro pada tahun 1897. Judulnya “Kereta Kuda Nihonbashi”. Setelah itu dia membuat film-film pendek yang kemudian diputar di Kabukiza di Ginza. Saat itu filmnya masih film bisu, jadi ada pembaca cerita yang bercerita langsung waktu film diputar. Dan katanya filmnya hampir semua cerita horor :D. Kebayang ngga sih?  Kemudian lambat laun dibuatlah film yang lebih panjang, dan bioskop pertama dibangun tahun 1903 di Asakusa. Seperti sudah diketahui, kecenderungan film Jepang memang berpusat pada anime dan film sejarah seperti Tujuh Samurainya Kurasawa Akira.

Peringatan pertama Hari Film itu diselenggarakan tahun 1956 secara besar-besaran. Sejak itu diadakan berbagai festival dan kontes untuk artis/aktor dan insan film.

Berikut adalah istilah untuk perfilman

Eiga joei (kai) 映画上映(会)  pemutaran film

Eigasai 映画祭                 Festival Film     

Eiga kansho 映画鑑賞      Menonton film

Eigakan 映画館                Bioskop

Eiga Kantoku 映画監督 Sutradara film

Haiyu 俳優  aktor film

Joyu 女優 artis film

Seiyu 声優 artis pengisi suara (sekarang di KBBI sudah dimuat seiyu sebagai entri baru) Dulu saya pernah ingin belajar jadi pengisi suara ini.

Tulisan ini pernah dimuat dalam pojok Bahasa dan Budaya Jepang di FB Grup “Wanita Indonesia Berkarya di Jepang”

Penerimaan pemasukan dari penjualan tiket disebut Kogyo shunyu 興行収入(こうぎょうしゅうにゅう)dan selama sejarah yang menempati nomor satu untuk pemasukan adalah film sen to chihiro no kami kakushi 千と千尋の神隠し (Sprited Away). (Waktu mencari arti Kogyo shunyu dalam bahasa Inggris keluar box office. Jadi penasaran kenapa sih disebut box office. Ternyata hanya karena loket penjualan tiket itu seperti kotak (box) 😀 )

Film Sprited Away juga yang menempati peringkat pertama untuk penonton terbanyak.

#wibjnihongo #wibjbudayajepang

#eiga  #film  #映画の日

 
Leave a comment

Posted by on December 2, 2020 in Uncategorized