Happy Valentine yaaaaa!
Di seluruh dunia hanya di Jepang saja yang mempunyai kebiasaan memberikan cokelat pada hari Valentine. Di luar negeri (Eropa – Amerika) siapa saja, tidak terbatas pria maupun wanita, bisa memberikan sesuatu kepada teman/kekasihnya.
Kadang saya juga risih kalau menerima ucapan Happy Valentine dari teman (sejenis) bertuliskan “Be My Valentine”, pikirku eits kok “jadilah pacarku?” Padahal mungkin artinya “maukah kamu menjadi sahabat karibku”.
Anyway, saya tidak akan menulis tentang apa itu Valentine lagi, tapi tentang kebiasaan memberikan cokelat di Jepang, yang konon terpengaruh dari luar negeri juga.
Awalnya perusahaan cokelat Cadbury pada tahun 1868 membuat cokelat dengan bungkus berbentuk hati untuk diberikan sebagai hadiah pada hari Valentine. Konon cokelat ini sampai juga di Jepang, tapi tidak begitu diterima. Baru kemudian tahun 1936, perusahaan Morosoft memperkenalkan lagi “kebiasaan” memberikan cokelat, terutama di kalangan wanita usia belasan saat itu. Setelah itu mulailah perusahaan cokelat/sweets lain ikut memulai kebiasaan hari Valentine yang diapresiasikan sebagai “hari bagi wanita memberikan cokelat kepada pria”. Baru tahun 1970-an menyebar di kalangan siswa (SD sampai SMA) untuk saling memberikan cokelat, dan tahun 1980-an menyebar juga di kalangan ibu rumah tangga. Jadi, cokelat valentine di Jepang ini memang merupakan dampak komersialisasi moment-moment tertentu.
Nah, kemudian perusahaan Ishimuramanseido memulai kebiasaan “menjawab” cokelat valentine ini pada tanggal 14 Maret 1977 dengan Marshmallow! Marshmallow, permen, biskuit…. kemudian sekarang menjadi lingerie, atau perhiasan. Karena bahan dasar pembuatan marshmallow dan permen ini adalah gula, dan gula itu putih, jadilah dinamakan White Day.
Kembali lagi pada coklat Valentine, pasti teman-teman yang sudah lama di Jepang, pernah mendengar Giri Choko 義理チョコ. Istilah ini berkembang sejak cokelat bukan lagi menjadi Honmei Choko本命チョコ,yaitu cokelat sebagai pernyataan cinta, tapi cokelat yang diberikan hanya karena “giri”. Nah! GIRI itu apa? Sulit dijelaskan dengan satu kata karena artinya juga bisa berubah sesuai dengan kalimatnya. Tapi definisi Giri yang umum adalah: moral untuk berhubungan dalam masyarakat. Etika yang sewajarnya dilakukan dalam kehidupan. Sesuatu yang wajib dilakukan dalam berhubungan dengan manusia atau masyarakat. Wajib itu belum berarti “dari hati” loh! … karena itu dulu banyak orang yang tidak mau memberikan sesuatu kepada orang lain karena takut orang yang mereka berikan mempunyai “giri” yaitu harus membalas budi si pemberi. Sulit juga menerangkan kata giri ini yang mendasari kehidupan orang Jepang.Tapi mungkin dengan ilustrasi Giri Choko itu, bisa mengerti pemakaian kata giri ya.
Untuk Honmei choko si perempuan yang memberikan cokelat kepada laki-laki untuk menyatakan “cinta” nya. Dan nanti tanggal 14 Maret – White Day – giliran si laki-laki memberikan sesuatu sebagai balasan kepada si perempuan, sebagai arti menerima cintanya. TAPIIIII Mungkin kalau kasih kepada satu cowok saja, malu dan takut ketahuan, jadi semua cowok diberikan saja cokelat, dengan harga yang berbeda (lebih murah). Nah GIRI CHOKO deh. Coklat “terpaksa” atau coklat pamrih hehehe.
Katanya kalau harganya di atas 1500 yen itu berarti itu lambang cinta sejati hahaha. Lalu cowo sekantor yang menerima giri choko, jadi TERPAKSA mengembalikan pada White Day. Utang (budi), balas (budi), utang lagi, balas lagi….
Kapan berhentinya ya? Hehehe
Nah, saya itu kadang suka lupa menyiapkan cokelat-cokelat pada hari valentine. Selalu beli GIRI-GIRI yaitu pada tanggal 14 Februari malam! Giri-giri itu artinya MEPET. Jadi cokelatku bukan coklat pamrih atau terpaksa tapi cokelat mepet! Kalau keterlaluan ya belinya tanggal 15 supaya dapat korting deh . Nah ini jadi cokelat “kedaluwarsa” deh
Tulisan ini pernah dimuat dalam pojok Bahasa dan Budaya Jepang di FB Grup “Wanita Indonesia Berkarya di Jepang”
Jadi sekarang teman-teman sudah tahu ya penggunaan kata Giri dan giri-giri. Lalu sebagai penutup, saya mau memperkenalkan lagi “istilah” khusus di hari valentine ini, yaitu : Tomo-choco 友チョコ cokelat yang diberikan sesama teman (biasanya antar wanita), Gyaku-choco 逆チョコ coklat yang diberikan oleh pria sebagai pernyataan cinta kepada wanita, My-choco マイチョコ cokelat beli sendiri untuk dikonsumsi sendiri (seriiiing hahahaha), dan yang terakhir FAMI-choco ファミチョコ cokelat untuk keluarga (ini saya setuju! ) Eh iya, ketinggalan satu lagi ITA-choco 板チョコ alias cokelat batangan, yang murah meriah. Kalau ini tidak usah tunggu VALENTINE ya