Kalau jalan-jalan ke Jepang, belum afdal rasanya kalau belum pergi ke Kuil Buddha apalagi mencari Patung Buddha di dalamnya. Ada beberapa patung Buddha besar (Daibutsu) di Jepang dan kalau mencari yang TERBESAR, pasti akan keluar nama 牛久大仏 Ushiku Daibutsu di Ibaraki, setinggi 120 m (dibangun tahun 1995). TAPI, kalau kita mencari yang terkuno dan paling bersejarah, sudah pasti Daibutsu di Nara dalam kuil Todaiji (15 meter). Pasti merupakan destinasi wisata nomor satu yang harus dikunjungi di daerah Kansai.
Saya menulis tentang Patung Buddha ini karena hari ini tanggal 9 April merupakan Hari Daibutsu. Hari peringatan Patung Buddha besar, karena pada tanggal 9 April tahun 752 itu pertama kalinya dilakukan upacara “pembukaan/penyucian” secara agama yang dihadiri Kaisar saat itu.

Saya teringat waktu awal-awal kedatangan di Jepang, saya bertemu seorang arsitek yang berkata, “mel, kamu tahu bahwa kuil Todaiji dan Borobudur itu dibangun hampir bersamaan? Todaiji itu bangunan kayu (tertua) dan Borobudur itu terbuat dari batu. Itu menunjukkan kejayaan agama Buddha saat itu”.
Ho ho, memang saya ingat bahwa Borobudur dibangun saat zaman Syailendra, tapi tepatnya kapan ya?
Tidak ada catatan yang memberikan keterangan kapan dan siapa pendiri Candi Borobudur. Meskipun demikian, para ahli arkeologi telah berpendapat bahwa masa pembangunan Candi Borobudur diduga dari ± tahun 775 M sampai dengan ± 832 M. (dari sini).

Memang benar hampir sama, ya?
Ngomong-ngomong, di masa pandemi ini, kami diaspora yang berada di Luar Negeri bersatu dalam grup #KangenIndonesia dan saling memberikan foto dan diskusi menarik supaya begitu perbatasan dibuka, kami bisa pulang dan berwisata ke Indonesia. Foto Borobudur juga salah satunya.
Tapi kami juga sedih mendengar musibah yang terjadi di Nusa Tenggara Timur, dan diaspora pun berusaha untuk membantu saudara-saudara kami di NTT. Semoga Tuhan melindungi NTT ❤