★Dilema Cinta LDR★
Seperti pernah saya tulis, ada peringatan sekku 節句 di Jepang 1-1, 3-3, 5-5, 7-7 dan 9-9. Kali ini saya akan menulis peringatan sekku yang 7- 7 atau tanggal 7 Juli. Memang bukan hari libur, tapi ramai deh di Jepang. Tanggal 7 bulan Juli adalah peringatan Tanabata dengan Festival Tanabata 七夕祭り di mana-mana.
Dan mungkin kalau ada teman-teman yang punya anak TK, bisa melihat ranting-ranting Sasa 笹 atau bambu yang digantungkan kertas-kertas tanzaku 短冊bertuliskan permohonan anak-anak. Tentu saja tidak hanya di sekolah, di mal atau tempat umum lainnya banyak pula yang memasang ranting sasa (bambu) dan menyediakan kertas permohonan untuk dipasang.
Kebiasaan merayakan Tanabata ini memang aslinya dari Cina, yang diperkenalkan di Jepang waktu pemerintahan kaisar wanita Koken pada jaman Nara/Heian. Tapi baru berkembang di seluruh lapisan masyarakat pada Zaman Edo/Tokugawa. Kebetulan waktunya berdekatan dengan Obon yang waktu itu dirayakan sekitar tanggal 15 Juli (sampai sekarang masih ada yang merayakan Obon di bulan Juli). Sehingga perayaan Tanabata di Jepang banyak berubah daripada tanabata aslinya. Tapi kemudian Obon dirayakan bulan Agustus, sehingga pada tanggal bulan Juli memang didominasi perayaan Tanabata. Tapi kalau mau melihat Festival Tanabata yang terkenal di Sendai, mereka mengadakannya justru di bulan Agustus.
Asal usul perayaan Tanabata di Jepang berasal dari Legenda Tanabata yaitu kisah cinta Orihime dengan Hikoboshi. Orihime adalah putri Raja Langit (Tentei) yang pandai menenun. Dikatakan Orihime ini adalah bintang Vega yang merupakan bintang tercerah dalam rasi bintang Lyra. Raja Langit sangat suka tenunan Orihime, sehingga Orihime kerjanya hanya menenun saja. Orihime sedih karena kalau dia hanya menenun saja, bagaimana bisa mendapat jodoh. Nah, sang bapak kemudian mengatur pertemuan dengan Hikoboshi yang merupakan penggembala sapi di seberang Amanogawa (Galaksi Bima Sakti). Hikoboshi ini dianggap sebagai Bintang Altair yang berada di rasi bintang Aquila. Begitu Orihime bertemu Hikoboshi, mereka jatuh cinta dan menikah. Tapi karena itu, Orihime tidak lagi menenun, dan Hikob tidak lagi menggembala (maklum lah pak… kan masih pengantin baru ).
Raja Langit kemudian sangat marah dan keduanya dipaksa berpisah. Orihime dan Hikoboshi tinggal dipisahkan sungai Amanogawa (galaksi Bima Sakti) dan hanya diizinkan bertemu setahun sekali di malam hari ke-7 bulan ke-7. Tetapi ternyata meskipun mereka diizinkan bertemu, mereka tidak bisa menyeberangi sungai Amanogawa karena tidak ada jembatan yang menghubungi. Sekawanan burung kasasagi terbang menghampiri Hikoboshi dan Orihime yang sedang bersedih dan berbaris membentuk jembatan yang melintasi sungai Amanogawa supaya Hikoboshi dan Orihime bisa menyeberang dan bertemu. Tapi kalau kebetulan hujan turun, burung-burung itu tidak bisa datang dan membantu mereka menyeberang sungai sehingga harus menunggu setahun lagi .
Susah memang kalau LDR ya …..Sebelum menutup tulisan, saya prediksi ada yang bertanya : “Pada perayaan Tanabata, ada makanan khususnya tidak?” Saya juga penasaran karena selama ini belum tahu, sehingga saya cari info. Biasanya yang saya tahu ada beberapa Wagashi 和菓子(kue Jepang) yang berhiaskan bintang, atau memakai warna biru yang melambangkan Amanogawa. Tapi ternyata ada makanan khusus yang dimakan pada tanabata yaitu Sōmen 素麵 sejenis mie yang putih tipis. Somen itu bisa dibayangkan seperti aliran sungai Amanogawa kan? Dan ternyata juga tanggal 7 Juli ditetapkan menjadi Hari Somen (bisnis lagi deh
)Lalu selain somen ternyata ada juga kuenya, yaitu kue yang bernama Sakubei 索餅, kalau lihat fotonya seperti kue kepang manis.
Konon kue ini dulu disajikan sebagai hidangan pada tanggal 7 Juli untuk memperingati anak Kaisar Cina yang meninggal karena sakit pada hari itu. Sebagai tambahan tanggal 7 Juli juga merupakan Hari Yukata, sehingga banyak wanita memakai yukata menghadiri Festival Tanabata. Memang cocok ya.
Bagaimana? Sudah persiapkan wishlist untuk Tanabata? Mesti diingat bahwa wishlist pada Tanabata bukan berupa barang ya, soalnya Tanabatasama ini bukan Sinterklas .
Beberapa tahun lalu saya pernah mencatat sebuah survey ranking wishlist orang Jepang waktu Tanabata yang terbanyak adalah :
1. Supaya semua anggota keluarga tetap sehat
2. Bisa melewati kehidupan yang gembira setiap hari
3. Menang lotere
4. Supaya kehidupan suami-istri awet dan berbahagia
5. Semoga Jepang dan seluruh dunia bisa hidup damai
6. Supaya bisa melakukan pekerjaan dan pelajaran
7. Supaya kondisi ekonomi dunia pulih
8. Supaya gaji naik
9. Supaya dietnya berhasil
10. Supaya tidak terjadi gempa atau bencana lainnya
11. Supaya bisa menemukan pacar yang cocok
12. Supaya bisa tetap menjaga persahabatan dengan teman-teman yang sekarang
13. Supaya bisa memiliki ………. (barang) idaman
14. Supaya bonus gaji bisa naik
15. Supaya bisa sehat dan kuat sehingga dapat bekerja keras
16. Supaya bisa menikah
17. Supaya bisa makan yang enak-enak
18. Supaya tetap awet dengan pacar yang sekarang
19. Supaya lulus ujian
20. Supaya cintaku pada yang bertepuk sebelah tangan bisa terbalaskan.
Aku SEMUA kecuali 3, 11, 16, 18, dan 20 (sudah menikah soalnya hehehe, gawat deh kalau cari lagi yang baru ).
Soal wishlist sebetulnya ini berasal dari kebiasaan yang berbeda dengan cerita orihime, tapi terjadi pada tgl yang sama. Jadi dulu pada tgl 7 Juli, di Cina ada festival Kikkoden yang merupakan waktu untuk para wanita memohon diberikan kepandaian menenun dan kerajinan lain, juga untuk pria supaya bisa menulis kaligrafi dengan baik. Jadi di sekolah terakoya, mereka menuliskan dengan kaligrafi di kertas yang kemudian digantung. Kemudian kebiasaan menulis keinginan ini diadaptasi dengan menggantungkan permohonan yang ditulis di kertas di pohon Sasa (bambu), karena konon bambu sering dipakai dalam agama Shinto karena bambu itu kuat dan tidak mudah diterbangkan angin.
Disamping itu tgl yang sama, miko (wanita Shinto) biasanya menenun tanabata (kain putih) yang dipersembahkan kepada dewa agar panen berhasil. Jadi kebiiasaan menulis wishlist di Tanzaku itu merupakan campuran dari festival yang berbeda-beda, kemudian menjadi budaya tanabata di Jepang (kebiasaan menulis tanzaku tidak ada di Cina/Korea)Orihime dan Hikoboshi sendiri tidak pernah menulis wishlist sih (yang menulis wishlist ya kita-kita yang berdoa semoga tidak menjadi seperti Orihime an Hikoboshi kan? )
Legenda tanabata bukan hanya milik daerah tertentu tapi seluruh Jepang, meskipun ada kebiasaan daerah tertentu yang diselipkan, sehingga terlihat ada perbedaan pada hiasan-hiasan tanabata di setiap daerah. Perlu diketahui, dalam lagu tanabata sama (yang dinyanyikan pada tanabata festival) terdapat lirik tanzaku (wishlist) lima warna. Warna itu biru (melambangkan daun), merah(melambangan api), kuning (melambangkan tanah), putih (emas/uang) dan hitam (air). Jadi memakai warna unsur yang diperlukan manusia untuk hidup. Lima warna ini di Jepang memang dipakai dalam berbagai kegiatan agama.