Tanggal 3 November setiap tahun diperingati sebagai Hari Budaya/Kebudayaan di Jepang, dan merupakan hari libur nasional. Bunka no hi 文化の日, meskipun hari libur, biasanya di universitas (mahasiswanya) justru sibuk dengan penyelenggaraan festival universitas 大学祭 だいがくさい, atau bahkan masuk kuliah jika Hari Budaya itu tidak jatuh pada hari Sabtu/ Minggu.
Mengapa tanggal 3 November ditentukan sebagai Hari Budaya? Hari ini merupakan salah satu hari libur dari 15 hari libur di Jepang yang ditetapkan pada tahun 1948. Karena dalam UUD Jepang dikatakan bahwa Jepang menjunjung kebebasan, perdamaian dan kebudayaan. Dan biasanya pada hari ini di istana Kaisar diadakan penyerahan Bintang Kebudayaan 文化勲章, diadakan juga acara-acara kebudayaan, bahkan ada beberapa museum menggratiskan tiket masuk.
Bicara mengenai Bintang Kebudayaan, 文化勲章, penghargaan tertinggi dalam bidang Kebudayaan, dan memang yang terpilih adalah orang-orang Jepang yang dinilai berhasil memajukan budaya Jepang. Ada beberapa orang Jepang yang menolak pemberian Bintang tersebut dengan alasan yang sangat merendah. Salah satunya seorang artis drama, Sugimura Yoko 杉村春子menolak dengan alasan, terlalu berat untuknya, dan merasa tidak pantas menjadi wakil dari seniman-seniman yang telah meninggal di masa perang. Kakko ii 格好いい!
Selain dari Bintang Kebudayaan, berdekatan dengan Hari Budaya ini, biasanya pemerintah memberikan penghargaan kunsho untuk orang-orang sipil yang berjasa pada negara. Penghargaan Musim Gugur 秋勲章 あきくんしょう diberikan pada musim gugur, sekitar tanggal 3-7 November dan Penghargaan Musim Semi 春勲章 はるくんしょう pada musim semi sekitar Golden Week.
Untuk penghargaan ini pernah juga orang Indonesia menerimanya. Misalnya untuk tahun 2017, penghargaan diberikan kepada Kamaruddin Abdullah (Darma Persada春勲章) dan Dr. Oloan Pardomuan Siahaan (Darma Persada 秋勲章) oleh Duta Besar Jepang untuk Indonesia.
Tetapi sebenarnya Hari Budaya ini merupakan hari ulang tahun kaisar Meiji 明治天皇 (3 November 1852-30 Juli 1912), bernama asli Mutsuhito, yang merupakan kaisar Jepang ke 122. Sehingga ada pula gerakan yang ingin mengganti nama hari libur ini ke Hari Meiji. Dan ada satu hal yang baru aku ketahui di wikipedia Jepang adalah bahwa Hari Budaya ini BIASANYA cerah.
Pertanyaannya? Kapan Indonesia mempunyai Hari Budaya? Hari Seni? Konon sudah ada yang mengusulkan tgl 23 April yang adalah hari wafatnya Raden Saleh, atau 15 Mei hari kelahiran Affandi sebagai Hari Seni Rupa, tapi tetap menjadi wacana saja. Padahal di dunia ada Hari Seni Internasional pada 15 April, yang diambil dari tanggal dan bulan kelahiran seniman Leonardo da Vinci. Sepertinya sulit sekali Indonesia menetapkan Hari Seni/Budayanya, jika semua pihak (bukan hanya pemerintah loh) belum merasa pentingnya memelihara budaya Indonesia. Hari Bahasa Indonesia memang belum ada, tetapi ada BULAN BAHASA INDONESIA yaitu bulan Oktober setiap tahunnya. Sebulan euy…. Lama dong deh sih
Budaya Jepang apa yang kamu suka?
Saya suka Shokubunka 食文化 a.k.a kuliner yang paling enak hehehe. Soalnya 恥の文化 Budaya Malu itu ada positifnya dan ada negatifnya juga sih…